Jumat, 04 Juni 2010

Komponen-komponen E-commerce
Internet di Indonesia dilihat dari pertumbuhannya sejak tahun 1995 menunjukkan bahwa media ini merupakan pangsa pasar yang baik. Tidak hanya itu, banyak bermunculan wiraswasta yang besar dari Internet ini. Tidak mengherankan jika banyak perusahaan yang telah mengubah cara kerja mereka memanfaatkan Internet sebagai bagian dari pemasaran mereka. Sebutlah BII dengan BII online bankingnya, Lippo Group dengan Lippo e-Net dan LinkNetnya. Juga di samping Astaga.com, Detik.com, ada banyak lagi perusahaan asing yang masuk ke Indonesia seperti Catcha.co.id, dan Jobsdb.com.

Penerapan e-commerce di Indonesia mampu meningkatkan kinerja penjualan sekitar 20% karena mampu meningkatkan efisiensi, sehingga harga lebih kompetitif. Hasil survei PT Indosatcom Adimarga terhadap tiga perusahaan manufaktur dan retail domestik menunjukkan terjadinya kenaikan yang signifikan terhadap kinerja penjualan pada perusahaan pengaplikasi e-commerce.
Berdasarkan pengamatan ada 3 jenis situs komersial yaitu:
*) situs e-commerce. Belanja secara online adalah salah satu sifat dari situs ini, biasanya tidak akan asing dengan istilah shopping cart atau kereta belanja.
*) Situs berita atau portal. Misalnya www.detik.com, www.astaga.com, www.kompas.com, www.satunet.com adalah situs-situs besar yang memberikan berita yang berkembang setiap hari, bahkan dalam hitungan menit.
*) Situs pelayanan umum. Misalnya www.lowongan.net, www.karir.com adalah situs yang melayani para pencari kerja, www.saturned.com adalah situs kedokteran umum.

Dalam transaksi yang sesungguhnya, pembeli akan mendatangi toko atau tempat penjualan untuk memilih barang yang akan dibelinya. Setelah itu pembeli tersebut akan menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir untuk dilakukan otoritas kepada bank, apakah kartu kredit tersebut valid atau tidak, over limit atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila otoritas telah selesai dilakukan,transaksi dianggap sudah terjadi.
Demikian pula dalam e-commerce atau transaksi online. Akan ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi online ini. Pihak-pihak ini lebih tepat disebut dengan komponen, karena semuanya bersifat maya atau virtual. Sesuai dengan standar protokol SET (Secure Electronic Transactions), komponen-komponen yang terlibat dalam e-commerce ini adalah:
*) Virtual/Physical Smart Card
Virtual atau physical smart card ini sesungguhnya adalah media yang digunakan pembeli atau pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir di counter. Penyerahan kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, tetapi melalui alat yang disebut dengan Smart Card. Dengan smart card ini pembeli akan mengirimkan informasi dari kartu kredit yang dibutuhkan oleh penjual barang untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi yang diperolehnya.
Pengirim informasi karti kredit ini sudah terjamin keamanannya karena smart card yang digunakan sudah memiliki CA (Certificate Authority) tertentu. Saat ini smartt card untuk e-commerce juga tersedia dalam bentuk software, yang biasa dikenal sebagai virtual smart card. Dengan virtual smart card, pelaku transaksi tidak perlu mengetikkan nomer kreditnya setiap kali melakukan transaksi, tetapi hanya tinggal menjalankan software ini dan menekan satu tombol tertentu untuk melakukan pembayaran. Contoh
software virtual smart card ini adalah vWallet, Microsoft Wallet dan SmarCat.
*) Virtual Point of Sale
Sebagai tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai software aplikasi yang benar-benar baik dan lengkap yang mendukung transaksi online, antara lain: menyediakan Interface untuk operasi-operasi penjualan seperti manajemen dan laporan penjualan. Pengiriman laporan transaksi ke pembeli dan ke bagian keuangan yang juga online, pengontrolan persediaan barang atau invertori, memiliki interface untuk otoritas secara transparan dan mendukung SET demi keamanan pengiriman dan penerimaan data antara pembeli dan penjual.
Jadi dengan adanya softawre virtual point of sale, pembeli akan benar- benar merasakan seolah-olah berada di toko atau tempat penjualan yang sesungguhnya. Pembeli dapat melakukan pemilihan barang yang dibutuhkan, berapa stok barang yang tersedia, mengetahui berapa jumlah barang yang dibelinya, berapa banyak transaksinya, kapan barang yang dibelinya akan tiba, tanpa rasa was-was akan salah tagih atau salah debet atas kartu kreditnya. Penyebabnya, pembeli akan dapat langsung mencetak dengan printer segala transaksi yang telah dilakukannya pada saat itu juga melalui komputernya, juga tanpa merasa kuatir akan keamanan informasinya yang telah dikirim atau diterimanya saat melakukan transaksi kepada penjual barang tersebut.
Verifone incorporation yang memang berkecimpung khusus dalam teknologi e-commerce, merilis software virtual point of sale ini, yaitu vPos.
*) Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Dalam transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan melakukan otoritas kartu kredit pembeli kepada pihak bank yang bekerja sama dengan visa atau master card, sehingga dapat diperoleh informasi apakah kartu kredit itu valid atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila memang tidak bermasalah, pihak penjual akan mengirim jumlah transaksi yang dilakukan pembeli ke pihak bank.
Selanjutnya pihak bank akan mengeluarkan kartu kredit melakukan penagihan kepada pemilik kartu kredit untuk dibayarkan ke pihak penjual. Pada bank sentral, transaksi yang terjadi adalah transfer sejumlah dana antar bank, di mana bank A akan mengirimkan memo kepada bank senteral atas pemindahan dana nasabahnya ke pada nasabah dari bank B, Bank senteral akan meneruskan memo ini ke bank B, selanjutnya setelah bank B menerima memo ini, bank B akan menambahkan sejumlah dana ke account nasabahnya. Dalam e-commerce, karena seluruh transaksi dilakukan secara online maka software lah yang memegang peranan dalam transaksi ini. Software ini dapat saja diletakkan di bank tertentu yang bekerja sama dengan beberapa penjual untuk membangun suatu sistem e-commerce atau bisa juga diletakkan di ISP.

Ada beberapa contoh perusahaan Amerika yang telah menjalankan e-commerce dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan itu antara lain adalah:

* Wells Fargo

Wells Fargo merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu sekitar 1870. Perusahaan ini memiliki bisnis utama di bidang perbankan. Wells Fargo juga menyediakan layanan-layanan di bidang dana investasi, dana pensiun, asuransi dan kredit. Dalam bisnis perbankannya, Wells Fargo telah menyediakan fasilitas online di Internet bagi para nasabah. Online banking, commerce banking dan personal banking adalah layanan-layanan yang sudah 100% berjalan di Internet. Dengan adanya layanan ini para nasabah dapat melakukan transfer dana, cek saldo sampai dengan kliring melalui internet. Sedangkan calon nasabahnya akan dapat membuka account secara online di Internet.

* General Electric

Perusahaan ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal sebagai penemu bola lampu pada tahun 1892. Awal mulanya General Electric memang hanya bergerak di bidang peralatan listrik, seperti bola lampu, circuit breaker, generator, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangan zaman, General Electric mengembangkan bisnis seperti plastik, silikon, polimer, peralatan rumah tangga sampai dengan sistem informasi. Bisnis di bidang sistem informasi inilah yang membawa General electric dalam kancah e-commerce.
Divisi sistem informasi ini mengembangkan komunitas perdagangan antara pembeli dan penjualan barang-barang elektronik melalui layanan yang disediakannya. Layanan ini diberi nama Trading Process Network (TNP). Dengan layanan ini, pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi bisnis secara online. Tentu saja dengan adanya layanan ini, pihak penjual dan pembeli dapat meningkatkan efisiensi dan tenaga, serta mengurangi biaya dalam pengiriman-pengiriman dokumen, karena segala sesuatunya dilakukan secara real time di Internet.

* Visa Credit Card

Tak pelak lagi bagi Visa adalah suatu keharusan untuk dapat mendukung 100% transaksi online di Internet. Mereka berkerja sama dengan berbagai bank di seluruh dunia dan pihak-pihak pengembang software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan database yang handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat oleh para pembeli. Di internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online seperti ATM Locator, Electronic Banking, Bill Payment, dan lain sebagainya.

Sedangkan e-commerce di Indonesia, kita bisa lihat contoh dari perusahaan Fujitsu. PT Fujitsu Systems Indonesia (FSI) akan menggarap bisnis Internet dan e-commerce sebagai antisipasi tingginya permintaan jasa teknologi informasi (TI) di Indonesia, sementara pendapatan diperkirakan tumbuh 30% tahun ini. Effendi Kartadinata, manajer sales & marketing PT FSI, menjelaskan bisnis internet dan e-commerce kini mulai berkembang pesat sehingga perubahan tren TI tersebut perlu diantisipasi sejak dini.
Effendi mengatakan potensi Internet dan e-commerce di Indonesia kini belum diketahui secara pasti sebab untuk jumlah pelanggan Internet saja angkanya masih simpang siur. Data dari IDC memperkirakan bisnis e-commerce di Asia Pasifik tahun ini bisa mencapai US$6,5 miliar, sedangkan tahun 2002melejit menjadi US$34,5 miliar.
Dari total transaksi e-commerce tersebut, lanjutnya 88% diperkirakan berasal dari jasa business to business, sedangkan sisanya dari layanan business to customer.
PT FSI merupakan usaha patungan antara Fujitsu Asia Ltd, anak perusahaan dari Fujitsu Group, Jepang, dan PT Askomindo Dinamika (ASKOM). ASKOM merupakan distributor tunggal dari seluruh produk TI dari Fujitsu.

Dia menambahkan FSI sudah berpengalaman dalam bidang desain Internet, home page, dan pembangunan jaringan selama ini, bahkan telah membangun pusat pengembangan software (software development centre) di tanah air di mana jasa outsourcing employee telah diekspor ke Singapura dan Malaysia.
Pusat pengembangan software dirancang khusus untuk melayani jasa TI yang lebih spefisik kepada pelanggan, termasuk proyek cybershop di Singapura. Pembangunan Cybershop di Singapura merupakan kerjasama antara Fujitsu Singapura, Indonesia dan Jepang dan merupakan salah satu proyek terbesar bagi Fujitsu.
Fujitsu merupakan penyelenggara Internet terbesar di Jepang yang bermitra dengan Nikko Securities dalam mendirikan perusahaan di Internet Securities pertama di dunia dengan investasi 1 milliar yen. Perusahaan ini diperkirakan beroperasi April.
FSI menawarkan TI terpadu mulai dari jasa system integration, software development, support services dan outsourcing, termasuk untuk peranti keras (hardware). Untuk hardware, mid range computer atau UNIX based menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Aplikasi dan desain jaringan Internet dan e-commerce, termasuk penyediaan infrastruktur diramaikan oleh Fujitsu, Oracle dan IBM. Perusahaan ini optimis mampu bersaing dengan penyelenggara Internet dan e-commerce lainnya berkat dukungan penuh dari Fujitsu Grup, sebagai perusahaan komputer terbesar di Jepang dan salah satu perusahaan komputer terbesar di dunia.
Ekspansi bisnis ke internet dan e-commerce ini, bahkan electronic data xchange (EDI), merupakan salah satu program pengembangan usaha dari Fujitsu di luar Jepang. Total pendapatan Fujitsu per 31 Maret 1999 tercatat sebesar 5,24 trilliun yen atau US$43,3 milliar dengan kantor di lebih dari 100 negara.
(Sumber :http://go-kerja.com)
Keuntungan dan Kekurangan E-commerce

Dalam implementasinya, keuntungan dari e-commerce tidak saja dirasakan oleh para pebisnis tetapi juga dapat dirasakan oleh konsumen, masyarakat luas dan pemerintah. Di bawah ini merupakan gambaran keuntungan dan kekurangan dari e-commerce yang dirangkum dalam tiga bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta masyarakat dan pemerintahan. Adapun keuntungan e-commerce pada produsen adalah:
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu.

Adapun keuntungan e-commerce pada konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.

Adapun keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service yang dihasilkan.
Alur Proses E-commerce

E-commerce : suatu cara belanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas jaringan internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get & deliver”.
Proses yang ada di dalam E-commerce adalah sebagai berikut :

* Presentasi elektronis untuk produk dan jasa yang dijual/ditawarkan;
* Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan
* Otomasi dan otorisasi account pelanggan secara aman (baik no rekening ataupun kartu kredit)
* Pembayaran dilakukan secara langsung (online)

Alur proses E-commerce :

Penjelasan dari e-commerce di Web dalam bahasa Inggris:

* Using electronic information technologies on the Internet to allow direct selling and automatic processing of purchases between parties.
Source
* A system used to conduct business transactions of buying and selling goods and services over a computer network.
Source
* Any on-line transaction of buying and selling where business is done via Electronic Data Interchange (EDI).
Source
* Electronic- or e-commerce has become the umbrella term used to cover any transaction conducted over the Internet. Examples of such transactions include purchasing books, medical supplies, any products and services and transmitting prescriptions and claims.
Source
* Electronic Commerce - the sale and purchase of goods or services over the Internet.
Source
* business that is conducted over the Internet using any of the applications that rely on the Internet. This commerce can be between two businesses (commonly referred to as B2B) or between a business and a consumer (commonly referred to as B2C).
Source
* Electronic exchange of value between a business and its partners, suppliers, and customers.
Source
* is the conducting commercial transactions on the internet where goods, information or services are bought and then paid for.
Source
* E-commerce means selling products and / or services on the Internet.
Source
* Conducting business on-line through the Internet.
Source
* The ability to shop and exchange funds electronically online via the internet or a network. Simply put the ability to buy and sell on the internet.
Source
* Electronic commerce: commerce via the Internet.
Source
* E-commerce (or electronic commerce) is any business transaction whose price or essential terms were negotiated over an online system such as an Internet, Extranet, Electronic Data Interchange network, or electronic mail system. …
Source
* the exchange of goods, information products, or services via an electronic medium such as the Internet. Enterprise: A venture characterized by innovation, creativity, dynamism, and risk. An enterprise can consist of one project, or may refer to an entire organization.
Source
* e-Commerce is the term for electronic business transactions, commerce or Internet trade. e-Commerce or e-business, therefore, refers to the business transactions between companies (B2B) or between companies and their customers (B2C) that are wholly or partially conducted over the Internet or …
Source
* commerce transacted electronically over the Internet
Source
* A broad term encompassing the remote procurement and payment by businesses or consumers of goods and services through electronic systems such as the Internet.
Source
* The use of the Internet, especially the World Wide Web, as a commercial sales and marketing medium.
Source
* (electronic commerce) - transactions which are conducted over an electronic network where the buyer and merchant are not at the same physical location eg the buying of books on the internet. For more information please see ‘Your money and the internet’ in the BBA leaflets section of this website.
Source
* The means by which people conduct business online - trading money for services. The process of taking money via credit card transactions, PayPal and other forms of payment - in exchange for a service or product sold via the internet, is E-Commerce.
Source
* Performing business transactions on the Internet - which may include the use of credit cards, ’shopping trolleys’, forms, and secure servers. - View the Wikipeida full summary for E-commerce
Source
* Exchange of information via the Internet from business processes between two or more entities.
Source
* The act of conducting business on-line, e-commerce may include buying and selling products with digital cash and via electronic data interchange.
Source
* E-commerce is simply buying things over the Internet. See our FAQ for more details.
Source
* Electronic Commerce, allowing customers to purchase items and conduct financial transactions over the Internet safely and securely.
Source
* commerce conducted electronically (as on the internet)
Source

Perbedaan E-Bisnis dan E-commerce


Kedua topik diatas memang memiliki kesamaan dalam sama sama menggunakan media internet sebagai alat bantu. Namun dalam hal ini dapat dikatakan e-commerce merupakan sub bagian dari e-bussines.
Jika ditinjau lebih menjauh ebisnis memiliki makna lebih luas atau menjalankan bisnis menggunakan teknologi tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang memiliki dampak yang besar kepada bisnis secar keseluruhan.

Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika konsumen men-order tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud melalui internet. Sampel lainnya ketika sebuah organisasi atau individu membayarkan sejumlah uang via internet.

Istilah e-bisnis meng-cover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah melalui email. Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet, menggunakan internet untuk riset pasar, menggunakan internet untuk meng-hire orang, menggunakan internet untuk promosi produk dan jasa, dan sebagainya.
Ilustrasi lainnya, order buku di Amazon.com termasuk pada e-commerce dan e-bisnis. Membuat sebuah peta dengan arahan dari rumah ke kantor pos di yahoo.com merupakan e-bisnis tapi tidak melibatkan e-commerce.

Memang terkadang banyak hal membingungkan dari istilah-istilah tersebut. Kebingungannya seperti istilah marketing (pemasaran) dan sales (penjualan). Sales merupakan bagian dari marketing. Marketing termasuk aktivitas lain seperti periklanan, yang bukan merupakan bagian dari sales. sumber(wirausaha.com)

Tugas E-commerce

E-Commerce : Karakteristik, Perkembangan, Peluang dan Solusi serta Kelebihan dan Kekurangan.
Karakteristik Utama E-Commerce :
1. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak
2. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi
3. Internet merupakan mediium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

E-commerce terbagi atas dua segmen yaitu
-Business to business e- commerce (perdagangan antar pelaku usaha)
-Business to consumer e-commerce (perdagangan antar pelaku usaha dengan konsumen.


Perkembangan E-Commerce
Di Indonesia, fenomena e-commerce ini dikenal sejak tahun 1996 dengan munculmya situs http:// www.sanur.com sebagai toko buku on-line pertama
Generasi 1:
Internet sebagai media promosi perusahaan melalui situs web atau brosur elektronis.
Generasi 2:
Pengguna telah dapat melakukan pemesanan produk melalui internet (aplikasi E-Commerce). Namun deal-nya tetap membutuhkan manusia sebagai decision maker.Contoh: Bhinneka.com
Generasi 3:
Layanan informasi yang terintegrasi, secara otomatis tanpa intervensi manusia. Content juga bersifat personalized sesuai keinginan pengguna.
Informasi diakses menggunakan bermacam media, misalnya seluler (handphone).


Peluang dan Solusi :
E-Commerce merupakan peluang bagi para pengusaha khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk menembus pasar global yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Diperlukan upaya bersama untuk:
-Sosialisasi dan edukasi pasar E-Commerce Indonesia.
-Penyiapan infrastruktur fisik yang mendukung aplikasi E-Commerce.
-Penyiapan regulasi yang kondusif bagi E-Commerce.
-Peningkatan kualitas produk nasional agar dapat memenuhi standar internasional dalam menembus pasar global.

Kelebihan E-Commerce :
Jangkauan lebih luas (dunia). Tanpa batas-batas wilayah dan waktu.
-Penghematan sumber daya:
-Ruang untuk toko (fisik) dan SDM
-Availabilitas :Buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak mengenal hari libur, dan hari besar
-Skalabilitas:Dapat diperluas atau diperbanyak item barang tanpa batasan.
-No Tax ??(belum jelas regulasi mengenai pajak )
-Konsumen memperoleh informasi yang beragam dan mendetail.
-Melalui internet konsumen dapat memperoleh aneka informasi barang dan jasa dari berbagai toko dalam berbagai variasi merek lengkap dengan spesifikasi harga, cara pembayaran, cara pengiriman
-Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang perantara.

Kelemahan E-Commerce :
-Isu security
-Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
-Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
-Ketidaktepatan waktu pengiriman barang
-No cash payment.
-Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
-Masalah kultur, yaitu sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.
Seusai meninjau proses pembangunan Stadion Gedebage, Dede Yusuf menyatakan bahwa PT Adhi Karya selaku pelaksana proyek menyanggupi bahwa stadion ini sudah bisa diserahkan kepada pemkot Bandung pada 31 desember 2011. Walaupun itu hanya untuk stadion utamanya saja dan hanya mempuinyai satu tudung utama dari rencana 2 tudung.



Dede Yusuf bersama staff PT Adhi Karya meninjau proses pembangunan stadion Gedebage
“Selanjutnya baru akan dibangun beberapa bangunan lagi seperti arena cabang olahraga lain dan juga area parkir serta tambahan tudung bagian timur stadion yang selesai pada tahun 2016,” ujarnya di Gedebage.

Keinginan Dede Yusuf meninjau proses pembangunan stadion yang telah lama diidam-idamkan oleh warga Bandung ini didorong oleh besarnya atensi masyarakat melalui jejaring sosial miliknya di facebook dan twitter. Setiap kali ia menuliskan opininya tentang Persib, isu stadion baru ini selalu membanjiri komentar para followers-nya.

“Memang sebelum saya meninjau langsung, pembangunan stadion ini terkesan lambat, namun setelah saya datang kesini, ternyata ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh petugas dilapangan. Dan itu logis,” terang pria yang mengaku mengurus sendiri akunnya di facebook dan twitter itu.

Berdasarkan catatan sejarah geologisnya, daerah yang akan dibangun SOR Gedebage ini dulunya adalah titik terendah dari danau purba Bandung, sehingga tanahnya saat ini bersifat lempungan. Maka setelah lahan dibebaskan, proses yang sekarang dikerjakan adalah pemadatan tanah atau masih 1.5 persen.

Beberapa teknologi terbaru sedang dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem geotekstile. Sistem ini bertujuan untuk mengeluarkan air yang terkandung dalam tanah. “Jadi keadaan lempung ini seperti gabus, kita harus mengeluarkan air yang terdapat didalamnya dengan cara menyuntikan alat, sehingga air yang terdapat didalam gabus itu dapat dikeluarkan,” jelasnya.

Proses ini sudah diimplementasikan juga terhadap pembangunan stadion Palaran di kalimantan Timur dan proses ini pulalah yang membuat pembangunan menjadi lama dan terkesan pembangunannya lambat karena belum masuk ke proses pembangunan nyata.

Pemerintah provinsi tidak menginginkan pembangunan stadion yang sudah lama diidam-idamkan warga Jawa Barat ini dibuat dengan terburu-buru dan hasilnya akan kacau karena nanti ternyata tanah stadion beratus-ratus miliar ini amblas.

Masalah lain yang sedang dipecahkan adalah tentang grade stadion berdasarkan standar FIFA, yaitu kapasitas stadion berdasarkan jumlah tempat duduk tunggal dan maksimal 2 jam perjalanan dari bandara.

“Untuk menyelenggarakan SEA Games yang merupakan kejuaraan yang bersifat internasional kita wajib mengikuti aturan-aturan dasar dari FIFA tentang stadion. Contohnya adalah harus memiliki 8 jalur pada lintasan lari, serta minimal mempunyai 38 ribu kursi tunggal,” katanya.

Peraturan FIFA tentang kursi tunggal stadion inipun sangat detil. Selain ada ukuran minimun panjang dan lebarnya, bahan pokok yang digunakanpun menjadi perhatian mereka. Tujuannya agar kursi yang dapat dilipat ini tidak mudah terbakar. Ada jeda sebelum kursi ini hangus, sehingga ada waktu buat petugas keamanan untuk mengantisipasi kebakaran yang lebih besar.

Jika kapasitas stadion hanya bisa menampung 38 ribu penonton, maka dapat dipastikan beribu bobotoh Persib lain tidak akan tertampung didalam stadion. Maka pihaknya sedang mencari solusi agar nanti akan dibuat semacam kursi tunggal yang tidak permanen dan dapat di bongkar pasang sehingga jika Persib bermain di Liga Super, stadion ini dapat menampung sekitar 70 ribu penonton.

Masalah lain adalah akses jalan menuju stadion. Dengan standar jarak waktu tempuh maksimal 2 jam dari bandara Husein Sastranegara maka diperlukan akses jalan menggunakan fasilitas tol. Jalan tol Purbaleunyi pun sebenarnya berjarak dekat dengan lokasi pembangunan stadion.

“Teorinya seperti yang mudah, namun pada prakteknya tidak semudah itu. Kita harus berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga. Terutama adalah permasalahan ijin pembangunan,” pungkasnya.

Pada waktu dekat, pihaknya akan meminta ijin membangun pintu tol pada KM 150 sebagai akses keluar masuk kendaraan, terutama untuk kepentingan pembangunan. Tapi pada grand desainnya, akan dibangun sebuah interchange lalu pintu tol pada KM 149. Sehingga akan ada jalan keluar dari tol Purbaleunyi sepanjang 2 kilometer sebelum masuk ke area SOR.

Sedangkan untuk masalah dana, Dede Yusuf memberikan jaminan bahwa baik pihak Pemprov Jabar maupun Pemkot Bandung akan berusaha maksimal sehingga hal ini tidak akan menjadi masalah.

“Awalnya, Pemprov dan Pemkot berkomitmen mendanai pembangunan stadion ini dengan persentase 60-40, tapi pada tahun 2009 lalu terjadi perubahan rencana dimana dana pembangunan stadion menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung dan dibantu oleh dana hibah dari APBD Provinsi Jabar,” ungkap orang nomor dua di Jawa Barat ini.

Dede lalu mengungkapkan, untuk tahun ini saja, pihaknya sudah menyediakan dana siap sebesar 50 miliar untuk mendukung rencana ini, dari total biaya 495 miliar untuk pembangunan stadionnya saja. 101 miliar diantaranya sudah terpakai. Dan ia berharap kedepannya masalah dana ini bisa terus lancar walau kemungkinan adanya keterlambatan pencairan seperti yang biasa terjadi.

Karena pembiayaan stadion ini menggunakan uang rakyat, Dede Yusuf lalu mengajukan usul agar nantinya grand desain perencanaan pembangunan SOR Gedebage ini dapat dilihat secara visual oleh masyarakat luas dengan cara memasangnya di beberapa spot kota Bandung